Huawei Smart Hanhan dan Casio Moflin Resmi Hadir, Tanda Awal Tren Baru “Pendamping AI” di Pasar Konsumen

Dua produk baru yang diluncurkan tahun ini, Huawei Smart Hanhan dan Casio Moflin, mulai memperlihatkan arah baru dalam penggunaan kecerdasan buatan untuk kehidupan sehari hari. Keduanya dirancang sebagai hewan peliharaan digital yang merespons suara, sentuhan, dan pola kebiasaan pengguna. Dengan fitur yang semakin matang, kedua perangkat ini membuka peluang lahirnya tren baru dalam kategori pendamping AI.

Huawei Smart Hanhan Mulai Dijual dan Langsung Menarik Minat Pengguna

Huawei memperkenalkan Smart Hanhan sebagai perangkat pendamping berukuran mini. Produk ini berbentuk boneka kecil yang mampu menampilkan ekspresi dan respons lembut. Pengguna dapat berinteraksi dengan mengetuk kepala, mengelus, atau berbicara. Model AI Xiaoyi yang digunakan membuat Hanhan mampu memahami intonasi dan memberikan respons sesuai konteks.

Smart Hanhan hadir dengan dimensi 80 x 68 x 82 milimeter dan bobot sekitar 140 gram. Dengan desain tersebut, perangkat terasa praktis untuk dibawa bepergian. Baterai 1.800 mAh yang disematkan memungkinkan penggunaan hingga delapan jam untuk interaksi intens. Dalam penggunaan normal, daya tahan bisa mencapai lebih dari dua hari.

Fitur yang membedakan Smart Hanhan dari perangkat lain adalah buku harian emosi. Perangkat mencatat pola percakapan, interaksi, serta perubahan nada suara, lalu menyusunnya menjadi catatan harian. Fitur ini membuatnya lebih dari sekadar boneka elektronik, karena memberi gambaran mengenai kebiasaan emosional pengguna dari hari ke hari.

Penjualan awal Smart Hanhan berlangsung cepat. Seluruh varian warna yang ditawarkan habis terjual tidak lama setelah peluncuran resminya. Hal ini menandakan bahwa perangkat pendamping berbasis AI mulai mendapatkan tempat di pasar teknologi domestik.

Casio Moflin, Robot Berbulu dengan Perilaku yang Terus Berkembang

Tidak hanya Huawei, Casio juga meluncurkan Moflin sebagai hewan peliharaan AI yang membawa kemampuan adaptif. Bentuknya menyerupai makhluk berbulu kecil dengan suara lembut. Moflin didesain untuk membangun kepribadian yang berbeda di setiap perangkat. Sistem AI-nya mengumpulkan pola perlakuan pengguna, mulai dari suara hingga sentuhan, kemudian mengolahnya menjadi respons yang lebih matang seiring waktu.

Casio menyebut Moflin mampu mengembangkan puluhan ribu pola kepribadian. Dengan kemampuan tersebut, dua perangkat Moflin tidak selalu memiliki karakter yang sama, meski berasal dari model yang sama. Cara ini membuat pengalaman interaksi terasa lebih personal bagi pengguna.

Di Jepang, Moflin mendapat respons kuat dan beberapa kali habis terjual. Casio juga menghadirkan ekosistem pendukung berupa layanan keanggotaan dengan perawatan bulu dan pemeriksaan kondisi perangkat. Konsep ini menempatkan Moflin sebagai pendamping jangka panjang, bukan sekadar mainan elektronik.

Tren Baru yang Berpotensi Muncul dari Kedua Produk Ini

Perilisan Smart Hanhan dan Moflin memperlihatkan beberapa arah baru yang mulai berkembang di dunia teknologi sehari hari. Beberapa tren yang mungkin muncul antara lain:

  1. Kenaikan minat pada perangkat pendamping personal.
    Perangkat yang mampu menunjukkan respons emosional sederhana semakin diminati, terutama oleh pengguna yang ingin merasakan interaksi ringan.
  2. Pertumbuhan kategori hewan peliharaan digital.
    Produk pendamping AI kini bergerak ke arah yang lebih serius dan memiliki fungsi lebih luas daripada sekadar hiburan.
  3. Pemanfaatan AI adaptif dalam produk sehari hari.
    Baik Smart Hanhan maupun Moflin memanfaatkan pembelajaran interaksi untuk menyesuaikan respons, sehingga memberi pengalaman yang lebih personal.
  4. Integrasi layanan tambahan.
    Moflin memiliki layanan perawatan, sementara Smart Hanhan membawa fitur pencatatan emosi. Layanan semacam ini dapat menjadi tren baru dalam pengembangan produk AI.
  5. Penggunaan AI untuk mendukung keseharian.
    Perangkat pendamping dapat membantu mengurangi rasa sepi, memberikan relaksasi ringan, dan menciptakan interaksi kecil yang membuat rumah terasa lebih hidup.

Apakah Tren Ini Akan Terus Berkembang?

Potensi keberlanjutan tren ini cukup besar. Penjualan awal Smart Hanhan dan Moflin menunjukkan bahwa masyarakat mulai terbuka pada perangkat AI yang memberikan pengalaman emosional. Pengguna mencari teknologi yang tidak hanya fungsional tetapi juga memberikan rasa nyaman.

Meski demikian, adopsi global tetap memerlukan waktu karena dipengaruhi faktor budaya, harga perangkat, dan kebutuhan masing masing pasar. Jepang, misalnya, lebih cepat menerima konsep robot pendamping. Pasar lain mungkin memerlukan penyesuaian sebelum tren ini meluas.

Kesimpulan

Perilisan Smart Hanhan dan Moflin menjadi langkah penting dalam perkembangan perangkat pendamping berbasis AI. Dengan kemampuan merespons sentuhan, suara, dan pola kebiasaan pengguna, kedua produk ini menunjukkan arah baru teknologi yang lebih personal. Jika tren minat konsumen terus meningkat dan pengembangan fitur semakin matang, hewan peliharaan AI berpotensi menjadi bagian dari kehidupan harian di masa mendatang.